Karo (ANTARA) -
Mahasiswa Polbangtan Medan, Fernando Alfredo Pandia membantu petani menanam
cabai merah varietas Rampati di Kabupaten Karo sebagai bagian dari tugas
akademiknya.
Dalam
keterangan tertulis diterima, Senin (29/6), Fernando, mengatakan petani Karo
tetap bersemangat bercocoktanam ditengah pandemi COVID-19 meski harga cabai
tidak stabil.
"Dari
kisaran anatara 20-25 ribu rupiah bahkan lebih, namun saat ini harga jual cabai
tingkat petani cuma Rp10 ribu satu kilogram (kg)," terang mahasiswa
semester 6 Jurusan Penyuluhan Perkebunan Presisi Polbangtan Medan ini.
Petani
Karo berharap pemerintah menjaga dan mengawal kestabilan harga pangan khususnya
komoditi cabai merah di pasaran demi kesejahteraan petani di tengah pandemi.
Kadis
Pertanian Metehsa Karo-karo, penyuluh juga turut membantu menanam cabai merah
di atas lahan seluas kurang lebih 1 hektare (13 ribu bibit) milik petani Karo
itu.
Dituturkan
Fernando, bahwa Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo sering dalam
kesempatan menyebutkan pertanian merupakan ujung tombak dalam situasi COVID-19.
Petani garda terdepan yang berjuang memenuhi ketahanan pangan masyarakat bangsa
ini.
"Kepala
Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedy Nursyamsi sendiri
juga menekankan agar Polbangtan supaya turut andil menyukseskan pertanian
ditengah COVID-19," tambahnya.
Sementara
Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya terus
mengingatkan mahasiswa yang melakukan pendampingan petani tetap mengikuti
koridor protokol kesehatan.