- Polbangtan Medan
- Saturday, 18 May 2024
Polbangtan Kementan Lakukan Edukasi Siaga Bencana Bersama BPBD SUMUT
MEDAN- Pengetahuan dan pemahaman mengenai kebencanaan dan penanggulan bencana harus dimiliki setiap individu, untuk itu dalam rangka peningkatan kapasitas Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Medan dengan menggelar “Pelatihan Siap Siaga Bencana dan Kebakaran” dengan berkolaborasi Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Lapangan Asrama Mahasiswa Kampus Polbangtan Medan baru baru ini.
Hadir Kepala asrama putri Polbangtan Medan Puji Wahyu Mulyani, Kepala asrama laki-laki Polbangtan Medan Dedi Wahyudi, Pelatih mahasiswa, beserta tim dari BPBD sebanyak 5 orang yang diketuai oleh Daniel Dachi selaku Koordinator Satgas Edukasi Kebencanaan BPBD Provinsi Sumatera Utara dan Mahasiswa Polbangtan Medan semester II dan IV.
Kepala Asrama Putra Dedi Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan pelatihan edukasi Siap Siaga Bencana dan Kebakaran merupakan wujud dari implementasi Sistem Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dikeluarkan oleh Kemendikbud RI pada Tahun 2019 lalu. Polbangtan Medan berkomitmen untuk membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, mandiri dan profesional dengan kemampuan siap siaga bencana dan kebakaran diharapkan dapat menerapkan kemampuan komunikasi, leadership dan manajerial dalam penanggulangan bencana yang tidak bisa diprediksi kejadiannya.
“Dalam kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu selalu siap siaga jika terjadi bencana alam dan kebakaran kedepannya baik yang terjadi di lingkungan kampus maupun diluar kampus,” kata Dedi.
Kepala Asrama Putri Puji Wahyu Mulyani juga menambahkan bahwa kaum perempuan juga harus sadar dan tangguh terhadap bencana. Perempuanlah paling banyak menjadi korban ketika terjadi bencana.
“Kepanikan dan ketakutan menambah besarnya dampak bahaya bencana yang terjadi. Latihan simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran dapat menjadi salah satu upaya pencegahan dampak tersebut,” kata Puji.
Kegiatan pelatihan dipandu langsung oleh ketua tim dari BPBD Dachi dengan menyampaikan 5 materi pelatihan yaitu pengenalan dasar-dasar bencana alam, teknik perlindungan diri saat terjadi gempa bumi, penanganan pertolongan gawat darurat (teknik evakuasi mandiri, resusitasi jantung paru, pembidaian patah tulang), simulasi bencana alam gempa bumi dan teknik penanganan api pada saat kebakaran menggunakan Alat Pemadaman Api Ringan (APAR).
Dachi mengatakan bahwa Teknik perlindungan diri yang perlu kita lakukan saat terjadi bencana alam seperti gempa adalah jangan panik, lindungilah kepala kita, berlindinglah di bawah meja yang kuat dan lindungi kepala dengan kursi atau bantal, tinggalkan rumah dengan tertip dan hati-hati serta jika gempa berhenti segeralah berlari ketempat terbuka seperti lapangan untuk menghindari jika terjadinya gempa susulan.
