Selamat Datang di Website Polbangtan Medan | Mari Kita Berpartisipasi Aktif Wujudkan PERTANIAN MAJU, MANDIRI, MODERN TANPA KORUPSI | Pengumuman seputar Polbangtan Medan "Kanal Pengaduan Elektronik bagi Masyarakat Polbangtan Medan"  dapat dilihat pada Pengumuman Polbangtan dibawah! | Event Polbangtan Medan "Millenial Agriculture Forum (MAF) Polbangtan Medan Volume 5 Edisi 20" dapat dilihat pada rubrik Event dibawah ! | Berita seputar Kementerian Pertanian & Polbangtan Medan  "Wamentan Dorong Petani Optimalkan Lahan Pertanian dan Maksimalkan Program PAT"  dapat dilihat pada rubrik Seputar Polbangtan Medan di bawah!

 

 

 

 

 

Polbangtan Kementan Ajak Petani Gunakan Pompanisasi Solusi Hadapi Kekeringan
  • Polbangtan Medan
  • Saturday, 24 August 2024

Polbangtan Kementan Ajak Petani Gunakan Pompanisasi Solusi Hadapi Kekeringan

Medan-Kementerian Pertanian terus berinovasi dalam meningkatkan produksi beras dengan fokus utama saat ini yaitu  mengatasi kekeringan melalui program pompanisasi dan perluasan areal tanam. Untuk mendukung program Kementan, Politeknik Pembangunan Pertanian Medan menyelenggarakan  Milenial Agriculture Forum (MAF) Volume 5 Edisi 30 dengan mengangkat  topik hangat yaitu "Panen Tanpa Cemas, Inovasi Produksi Beras dalam Mengatasi Kekeringan dengan Pompanisasi pada tanggal 24 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung secara online dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang.

Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman juga mengatakan bahwa solusi cepat yang ditawarkan saat ini adalah optimalisasi melalui pompanisasi. Dia yakin, apabila program tersebut dijalankan, maka Indonesia dapat mewujudkan swasembada pangan dan juga lumbung pangan dunia.

"Ingat saat ini ada banyak negara yang mengalami penurunan produksi dan ada banyak penduduk dunia yang menderita kelaparan. Karena itu harus kita mitigasi dengan solusi cepat berupa optimasi melalui pompanisasi," Kata Mentan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengmbangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti turut memberikan sambutan yang penuh inspirasi kepada para peserta. Dalam Sambutanya, Arsanti mengajak seluruh petani milenial jangan mudah menyerah dengan adanya perubahan iklim.

“Segala sesuatu kita bisa hadapi dan memberikan solusinya dengan teknologi salah satunya adalah ketika kita menghadapi kekeringan climate change maka kemudian kita mendorong dengan pompa air dan sumber-sumber air yang tadinya tidak bisa digunakan mengairi sawah sekarang sudah bisa berkat pompanisasi. Jelasnya.

Dengan fokus pada solusi ketahan pangan, edisi MAF kali ini menghadirkan dua narasumber terkemuka yaitu Staf Ahli Menteri Bidang Infrastruktur Pertanian/ Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil dan Ketua Kelompok Tani Jayadan Ketua KTNA Percut Se'i Tuan,  Fider Lumban Batu.

Ali Jamil yang juga sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian mengemukakan bahwa beras kita di akhir tahun kemarin sebenarnya kita bersoal dengan El nino jadi jika dilihat tantangan pembangunan pertanian itu kalau dibuat 24 atau 25, 29 . itu yang pertama dampak perubahan iklim, ketersediaan SDL dan air, gejolak harga pangan global, peningkatan kesejahteraan dan kelembagaan petani, regenerasi dan kapasitas SDM pertanian, kondisi perekonomian global, tata kelola system pangan yang inklusif dan berkelanjutan. 

Dalam pemaparan Ali Jamil, ada 7 program strategis kementan yang akan dicanangkan pada tahun 2025, yakni Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, Cetak Sawah Swakelola, Pertanian Modern, Dukungan Program Makan Siang Gratis, Penguatan Penyuluhan Pertanian dan Hilirisasi Komoditas Pertanian.

“Program yang kita berikan kita laksanakan melalui pompanisasi, perluasan areal tanam melalui optimasi lahan rawa, yang indeks pertanaman rata-rata satu bisa naik minimal menjadi dua.”Ujarnya.

Fider yang merupakan ketua KTNA Percut Sei Tuan, juga menyampaikan strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi beras diantaranya melalui intenfikasi yaitu melalui penggunaan bibit unggul, PHT, penggunaan pupuk sesuai kebutuhan, pengairan, pemeliharaan dan penyuluhan.

“Dengan adanya pompanisasi para petani mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya produktivitas meningkat, Indeks pertanaman meningkat, Biaya Pemeliharaan menurun dan Biaya Pengolahan berkurang” kata Fider. 

Pada kesempatan yang sama Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa melalui diskusi dan wawasan praktis yang dibagikan narasumber, peserta diharapkan mampu mendalami permasalahan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya pada program yang dicanangkan Kementan saat ini.

“Kegiatan ini tidak hanya memberikan dorongan moral, tetapi juga menegaskan komitmen Badan PPSDMP terutama Polbangtan Medan siap mendukung program PAT dalam menjaga ketahan pangan di Inonesia. Diharapkan mahasiswa dan masyarakat dapat berpikir kritis, mengembangkan ide-ide baru dan menciptakan solusi inovatif untuk masalah-masalah di sekitar kita.”, kata Yuliana.

“Masalah pangan terutama beras adalah masalah yang sangat vital karena berkaitan  dengan stabilitas politik dan keamanan. Oleh karena itu, perlunya melakukan peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri maupun ekspor” katanya.

Forum ini ditutup dengan semangat dan komitmen baru di antara peserta untuk mendorong perubahan positif dalam mengatasi ketahanan pangan untuk pertanian masa depan.

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset